2024-11-01
Di bidang teknik tekstil, Jarum meninju kain nonwoven telah menjadi bagian yang sangat diperlukan dari industri modern dengan karakteristik proses yang unik dan area aplikasi yang luas. Kain nonwoven ini menggunakan proses meninju jarum halus untuk secara mekanis menjalin serat dalam jaring serat (biasanya jaring serat diberi kartu) untuk membentuk bahan dengan kekuatan dan daya tahan tinggi.
Proses produksi jarum meninju nonwovens dimulai dengan persiapan serat. Serat dapat berupa serat alami seperti kapas, linen, sutra, dll., Atau serat kimia seperti poliester, polypropylene, asam polylactic, dll. Setelah serat ini disisir dan diletakkan, mereka membentuk jaring serat dengan ketebalan tertentu. Selanjutnya, jaring serat berulang kali ditembus oleh pelat jarum dengan ujung jarum halus, dan serat terjerat dan digosok satu sama lain di bawah penggerak ujung jarum, sehingga mencapai ikatan mekanis di antara serat.
Kunci proses meninju jarum terletak pada parameter seperti bentuk jarum, kepadatan, kedalaman penetrasi, dan laju meninju jarum. Parameter ini tidak hanya mempengaruhi struktur dan kinerja kain nonwoven, tetapi juga menentukan penampilan dan nuansa produk akhir. Misalnya, jarum yang lebih tebal dan laju tusuk jarum yang lebih tinggi dapat menghasilkan struktur yang lebih ketat dan kekuatan yang lebih tinggi, tetapi juga dapat mengakibatkan permukaan kasar dan kerusakan serat.
Nonwovens yang dipukul jarum memiliki berbagai sifat sangat baik yang membuatnya ideal untuk berbagai aplikasi. Pertama, mereka sangat fleksibel dan elastis, yang dapat beradaptasi dengan berbagai bentuk dan permukaan melengkung. Kedua, struktur nonwovens yang dipukul jarum membuatnya bernapas dan higroskopis, cocok untuk aplikasi yang perlu tetap kering dan nyaman. Mereka juga memiliki kekuatan tarik dan ketahanan abrasi yang tinggi, dan dapat menahan peregangan dan gesekan yang besar.
Struktur nonwovens yang dipukul jarum tidak sepenuhnya seragam. Karena penataan ulang dan migrasi serat selama proses tusuk jarum, area dengan struktur periodik terbentuk, yang menunjukkan arah penyelarasan yang berbeda di bawah interaksi antara serat dan ujung jarum. Inhomogenitas struktural ini meningkatkan anisotropi struktural material, tetapi juga memberikannya sifat fisik dan mekanik yang unik.
Nonwovens yang dipukul jarum banyak digunakan di banyak bidang karena sifatnya yang unik. Dalam industri otomotif, mereka digunakan sebagai substrat untuk bahan dekorasi interior seperti bantalan kursi, lapisan panel pintu, dll. Nonwovens yang dipukul jarum tidak hanya memberikan kenyamanan dan daya tahan yang baik, tetapi juga mengurangi biaya produksi interior otomotif.
Di bidang Teknik Sipil, nonwovens yang terpukul jarum digunakan sebagai geotekstil dalam pembangunan infrastruktur seperti jalan, kereta api, dan tempat pembuangan sampah. Mereka memiliki kinerja drainase yang sangat baik dan stabilitas tanah, dan secara efektif dapat mencegah erosi dan sedimentasi tanah.
Dengan peningkatan kesadaran lingkungan, produksi nonwovens yang dipukul jarum juga telah mulai berkembang dalam arah yang hijau dan ramah lingkungan. Misalnya, penggunaan bahan yang ramah lingkungan seperti serat asam polylactic yang dapat terdegradasi dan serat poliester daur ulang dapat mengurangi polusi ke lingkungan. Pada saat yang sama, dengan mengoptimalkan proses makan jarum dan formulasi serat, kinerja nonwovens yang dipukul jarum dapat ditingkatkan lebih lanjut dan biayanya dapat dikurangi.